Tumblr_ldiqvia3m61qbpwzeo1_500

Tidak setiap hari kita bisa menemukan apa itu yang namanya cinta. Terkadang kita bisa bertemu dengannya tanpa sengaja, terkadang kita harus menunggu lamaaa… yap ampe beruban juga ada.

Post ini bukan maksud untuk curhat, tapi lebih untuk bercerita tentang apa yang baru saja terjadi dengan temanku. Mungkin kisah ini biasa, mungkin juga ajaib.. seajaib pelaku utamanya..

Jadi.. saya rasa semua orang yang berada di sekitaran 28 or something, baik itu cewek ataupun cowok, mulai mengalami krisis ‘ harus berumah tangga ‘ ..bukan rumah dengan tangga.. tapi yah itu.. *kata-kata itu lagi tabu bagi saya*

Mulailah dengan kepanikan tingkat tinggi.. melirik ke sana kemari.. mencari di tumpukan jerami.. mengalikan setiap kemungkinan yg ada.. demm it’s never enough..isn’t it??


Ketika temenku bertemu dg Mr A ini.. yang dikenalkan oleh temannya.. dia merasa.. “oke.. gw harus berusaha dalam setahun untuk bisa memiliki hubungan yg serius”

Dan ketika pedekate pun dimulai..secara mereka berada di kota yang berbeda, hanya berdasarkan telpon, chatting dan segala jenis hubungan dunia maya lainnya, dia merasakan kebutuhan sebagai teman ngobrol, tapi tidak ketertarikan perasaan. Dia pun membohongi perasaannya dengan pembenaran , bahwa cinta itu bisa dibuat, dan mengklaim perasaan kebutuhan itu sebagai perasaan suka.

Saya sebagai teman, tentu saja senang, walo sempet panik..jangan-jangan emang dia yang bakal merit duluan lagi. Tapi , ketika mulai berdekatan, tidak bisa dibohongi, insting wanita yang kuat ini, menunjukkan alarm-alarm .. dan temen saya, mencuekkannya.. and guess what?

Yap.. ketika hari pertemuan keluarga (sekaligus hari pertemuan mereka yg pertama) terungkaplah kalo cowok ini sebenarnya punya pacar, hanya sayangnya mereka tidak bisa bersama karena beda keyakinan dan jadilah temen saya, yang satu keyakinan, dan pasti akan disukai keluarganya, jadi pilihan utama *ato cadangan?* untuk diajak serius. kembali lagi ke deadline itu ternyata.

owkay.. memang saya memotong bagian drama-drama yang terjadi.. intinya di sini adalah.. manusia ketika dirongrong oleh deadline.. mulai melupakan logika nya.. insting yang selama ini diandalkan pun.. dianggap sebagai intuisi yang menyesatkan.

Bukankah kita para wanita *oke..saya agak gender di sini* terkenal dengan instingnya yang kuat? Kita bisa merasakan kebohongan di sinar mata pria.. kita bisa mencium dusta dari mulut mereka.. tapi ketika umur yg mendesak.. semua itu pun kita abaikan..

 *lirik ke teman saya yg sedang menangis sesengukan*

What can i said to you, dear friend? Diburu waktu bukan berarti kita harus melupakan akal sehat kita. Jangan sampai pilihan-pilihan yang ada dikaburkan sehingga kita tidak bisa memilih dengan tenang.

Though Lovers be gone, but Love shall not. There’s someone for everyone.. and soulmate DOES EXIST!